Warga NU Magetan “Mari Kita Ciptakan Suasana Aman dan Damai pada Pilkada 2024”

NUMagetan. Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Magetan KH.Susanto Khoirul Fatwa  menghimbau kepada warga Nahdliyin khususnya dan warga masyarakat Magetan umumnya untuk tetap menjaga kedamaian dan kenyamanan dalam menjalankan proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.   “Pemilihan Bupati-Wakil Bupati Magetan dan Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Timur pada tanggal 27 November 2024 nanti adalah momentum rakyat menentukan pemimpinnya,” ucap Ketua PCNU Magetan,  bersamaan saat acara Doa bersama di Magetan.

Ia menegaskan agar masyarakat mampu menggunakan hak pilihnya dengan penuh tanggung jawab dan senantiasa meneguhkan niat yang baik demi masa depan yang lebih baik dan mendapat ridho Allah swt. Lebih lanjut, Kyai Susanto menuturkan bahwa fenomena tentang kesadaran masyarakat di dalam berpolitik yang lebih didominasi oleh kecenderungan irasional akibat godaan materi masih mewarnai pesta demokrasi hingga saat ini. “Ini jelas bukan demokrasi terbaik yang dicita-citakan pendiri republic ini. Akan tetapi, seburuk apapun kondisi demokrasi saat ini, setiap warga negara yang baik harus menggunakan hak pilihnya seraya ikut menjaga suasana yang kondusif.

Senada dengan hal itu Ketua Umum PBNU Gus Yahya menyampaiakan ajakan agar mengikuti Pemilu 2024 ini dengan damai “Karena ini sebetulnya adalah ikhtiar yang sama dari sesama saudara sebangsa walaupun punya pandangan yang berbeda-beda,” kata Gus Yahya, sapaannya,Bagi masyarakat yang sadar bahwa satu suara akan sangat berharga bagi nasib masyarakat lima tahun ke depan, tentu akan menggunakan hak pilihnya secara ikhlas dan bertanggungjawab sesuai hati nurani,” ujarnya. 

Ia juga menyampaikan pentingnya memastikan niat yang baik di dalam berpartisipasi politik dengan tujuan utama untuk menentukan pemimpin yang mampu membawa kemaslahatan.  “Semoga Allah swt meridhoi ijtihad politik warga masyarakat Magetan di dalam menentukan pemimpin masa depan, yang memahami pentingnya komitmen mewujudkan segala upaya untuk memuliakan umat. Sebagaimana kaidah fiqh yang menyatakan, ‘Tasharruful imam ‘alar ra’iyyah manuthun bil maslahah’ bahwa kebijakan pemimpin harus berorientasi kepada kemaslahatan rakyatnya,” pungkasnya

Kontributor : LTNUmagetan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *